Salah satu warisan raja di raja Aceh yaitu kopiah meukeutop.
Pada masa kerajaan Aceh Darussalam, oleh Sultan Iskandar Muda atribut penutup kepala itu dipakai dalam kesehariannya.
Kabar baiknya keberadaan kopiah meukeutop masih lestari hingga kini.
Adalah para perempuan dari Desa Tungkop Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Pidie yang masih setia menjaga warisan sang raja.
Jamilah (55) adalah satu dari beberapa perempuan yang masih setia melestarikan kupiah meukeutop.
Saban hari dengan tangan dan hatinya, ia merajut kain-kain empat warna yang melambangkan keagungan Kerajaan Aceh.
Warna kuning mewakili trah raja, hijau melambangkan warna kaum ulama, merah adalah warna pemimpin, dan hitam sebagai simbol rakyat jelata.
Walau penglihatannya mulai terganggu, Ibu empat anak ini tetap setia merajut warisan sejarah yang kaya akan nilai seni ini.
Untuk membuat satu kupiah Meukeutop, Jamilah membutuhkan waktu hingga lima belas hari.
Kopiah hasil karya Jamilah ini dilepas dengan harga Rp 200 ribu - Rp 400 ribu per buah. Kesetiaan Jamilah untuk menjaga warisan raja Aceh, tak perlu diragukan .
Pun saat kesetiaanya pada pekerjaannya itu tak mencukupikebutuhan hidup sehingga ia harus nyambi menggarap sawah bersama suaminya.
Namun ia berkomitmen membuat kupiah Meukeutop hingga akhir hayatnya, bahkan keahliannya itu sudah diwariskan kepada anaknya Hulaifa (27).
Kini hasil kerajinan para perempuan dari DesaTungkop Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Pidie itu bertengger meramaikan upacara adat.
Jika dulu Sultan mengenakan kopiah meukeutop dalam kesehariannya, kini kaum laki-laki d Aceh menggenakannya untuk acara perkawinan, sunatan, dan ritual kebudayaan lainnya.
Nah! Bagi anda pelancong yang ingin menenteng oleh-oleh peninggalan raja Aceh cukup mendatangi sentra toko-toko sovenir yang di sepanjang Jalan Sri Ratu Safiatuddin Desa Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.
Menenenteng oleh-oleh yang kental bernuansa keacehan. Warisan raja diraja Aceh yang lestari hingga kini.
sumber : aceh.tribunnews.com
Pada masa kerajaan Aceh Darussalam, oleh Sultan Iskandar Muda atribut penutup kepala itu dipakai dalam kesehariannya.
Kopiah Meukeutop, Oleh-Oleh Warisan Raja Diraja Aceh |
Kabar baiknya keberadaan kopiah meukeutop masih lestari hingga kini.
Adalah para perempuan dari Desa Tungkop Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Pidie yang masih setia menjaga warisan sang raja.
Jamilah (55) adalah satu dari beberapa perempuan yang masih setia melestarikan kupiah meukeutop.
Saban hari dengan tangan dan hatinya, ia merajut kain-kain empat warna yang melambangkan keagungan Kerajaan Aceh.
Warna kuning mewakili trah raja, hijau melambangkan warna kaum ulama, merah adalah warna pemimpin, dan hitam sebagai simbol rakyat jelata.
Walau penglihatannya mulai terganggu, Ibu empat anak ini tetap setia merajut warisan sejarah yang kaya akan nilai seni ini.
Untuk membuat satu kupiah Meukeutop, Jamilah membutuhkan waktu hingga lima belas hari.
Kopiah hasil karya Jamilah ini dilepas dengan harga Rp 200 ribu - Rp 400 ribu per buah. Kesetiaan Jamilah untuk menjaga warisan raja Aceh, tak perlu diragukan .
Pun saat kesetiaanya pada pekerjaannya itu tak mencukupikebutuhan hidup sehingga ia harus nyambi menggarap sawah bersama suaminya.
Namun ia berkomitmen membuat kupiah Meukeutop hingga akhir hayatnya, bahkan keahliannya itu sudah diwariskan kepada anaknya Hulaifa (27).
Kini hasil kerajinan para perempuan dari DesaTungkop Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Pidie itu bertengger meramaikan upacara adat.
Jika dulu Sultan mengenakan kopiah meukeutop dalam kesehariannya, kini kaum laki-laki d Aceh menggenakannya untuk acara perkawinan, sunatan, dan ritual kebudayaan lainnya.
Nah! Bagi anda pelancong yang ingin menenteng oleh-oleh peninggalan raja Aceh cukup mendatangi sentra toko-toko sovenir yang di sepanjang Jalan Sri Ratu Safiatuddin Desa Peunayong Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.
Menenenteng oleh-oleh yang kental bernuansa keacehan. Warisan raja diraja Aceh yang lestari hingga kini.
sumber : aceh.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar